Kamis, 08 Juli 2010

ONE STOP PARIWISATA PUNCLUT BANDUNG




Sayang kalau Ke Bandung hanya berbelanja dan makan-makan saja dan tidak menikmati keindahan alamnya. Seperti hanya mojang priangan yang geulis, alam Bandung juga indah. Bahkan bisa menikmati dengan gratis, tentu saja dengan berkeringat, namun keringat yang menyehatkan. Maklaum selama beraktivitas di kota besar, kebanyakan hanya duduk-duk ataupun jalan di gedung yang ber AC.Nah jika ada waktu sempatkan ke Punclut atau juga ada yang bilang Puncrut. Sebutan tak masalah namun lokasinya cukup menyegarkan mata dan perut.Puncak Ciumbuleuit Utara adalah nama aslinya, namun banyak disebut Punclut,Kalau melewati jalur ini Universitas Kristen Parahyangan yang berada di jalan Ciumbeuluit jadi patokan. . Wilayah ini merupakan dataran tertinggi terdekat di Kota Bandung. Jaraknya 7 kilometer dari pusat Kota Bandung. Atau, 3 km dari kawasan belanja Cihampelas. Layaknya berdiri di tepi mangkuk raksasa, bisa melihat bebas pemandangan Kota Bandung dan pegunungan yang mengelilinginya. Menatap ke arah selatan, bisa melihat deretan pegunungan Malabar, Patuha, dan Waringin layaknya benteng geograf is mengurung Bandung. Jika beruntung, cuaca tengah cerah, plus mata anda masih bagus dapat menyaksikan landmark Kota Bandung semacam Jembatan Layang Surapati dan Menara Kembar Masjid Raya Jabar di Alun-alun Kota.Tak enak juga melihat pemandangan yang bagus dengan perut kosong. Untuk makannya bisa menikmati warung sepanjang jalan Punclut. Salah satu makana khasnya nasi timbel plus ayam, dan nasinya merah atau kadang-kadang nasi hitam. Nasi merah atau nasi hitam ini diyakini berkarbohidrat rendah sehingga sangat baik bagi penderitra diabetes

Aneka pepes
Selain nasi timbel, di kawasan Punclut ini juga tersedia aneka pepes, mulai dari pepes ayam, pepes tahu dan pepes-pepes lainnya. Harganya bervariasi mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000.Setelah makan, bisa kembali berjoging atau jalanjalan menuju Dago Pakar. Namun jika badan capek, bisa naik kuda. Namun yang pasti pemandangan luar biasa, karena melihat Bandung dari atas.Setelah puas makan-makan, kini giliran belanja. Di sepanjang Bukit Raya, Punclut, akan terlihat aneka barang yang dijajakan, mulai dari tanaman hias, pakaian hingga VCD. Setelah puas belanja, bisa jalan-jalan lagi ke arah Lembang. Di Lembang bisa makan -makan dan menikmati susu hangat.

Yang pasti datang ke kawasan Punclut tak rugi, bahkan akan merasakan sensasi tersendiri tempat ini.

KE LEMBANG, LEWAT PINGGGIRAN LEBIH MENARIK.




Biasanya kalau dari Bandung menuju Lembang selalu melalui jalur Jalan DR Setiabudhi yang panjang, kemudian sampai di Lembang.Begitupula dengan pulangnya, selalu melalui jalan setiabudhi, lalu ke Dago atau ke Cihampelas atau menuju pusat kota. lalu adakah jalur lain menuju Lembang, begitu sebaliknya?.Sebenarnya ada beberapa jalan alternatif menuju Lembang. bahkan jalan itu bisa kita sebut jalan sisi ke Lembang, karena melewati jalan yang sempit dan bebatuan. Tapi nuansa ini berubah setelah berada di bagian atas, disana akan melihat kota Bandung atau Lembang dari atas. pemandangan yang indah bisa melupakan sejenak dari perjalanan yang sempit. Ada dua jalur alternatif menuju Lembang. Yang pertama, menggunakan jalur Bandung ke Lembang melalui Dago Atas.Untuk melalui jalur ini, sangat gampang. Cukup ikuti terus jalan Dago hingga menuju Terminal Dago. Tak jauh dari situ Anda akan menemui jalan bercabang, pilihlah yang ke arah kiri yakni jalan ke arah kompleks Dosen ITB . Seusai melewati tempat tersebut, tepatnya setelah tanjakan pertama akan dijumpai lagi jalan bercabang. Kali ini pilihlah yang kanan. Ikuti terus jalan tersebut hingga melewati kawasan Mekarwangi, Jalan Maribaya – Lembang, Sespim Polri hingga akhirnya Anda akan keluar di sekitar Panorama, Lembang.

Nasi merah
Sedangkan rute yang lain menuju Lembang, adalah melalui Punclut. Pertama dari jalan Setiabudi menuju jalan Ciumbuleuit, Bandung. Patokan di kawasan ini Universitas Parahyangan, Bandung. Dari sini terus berjalan menuju Rumah Sakit AURI.Di sana Anda akan menjumpai jalan bercabang. Ikuti jalan yang ke kanan hingga selanjutnya Anda akan melewati banyak warung nasi yang menjual timbel, lalab sambel. Ditempat ini bisa rehat sebentar sambil melihat pemandangan Bandung dari atas. Bisa makan lalap sambil makan nasi merah yang nikmat.Setelah rehat, melanjutkan perjalanan menuju antene relai RRI, akhirnya menuju jalan Cijeruk, Sesko AU, Hotel La Oma. Dikawasan ini bisa rehat lagi menikmati es potong dan makan-makan di kawasan pabrik Tahu Tauhid. Setelah itu ke kawasan pasar Panorama Lembang dan kemudian menuju De Ranch untuk naik kuda.

Tertarik untuk menggunakan kedua jalur ini?. Selain jalannya berliku-liku, kondisi kendaraan harus prima. namun data terakhir, yang saya lewati, jalana menuju Punclut mulai bagus dan rata. Melalui jalur ini kita terhindari kemacetan klasik jalan Setiabudhi, Bandung. Pokoknya coba saja, pasti ketagihan.